Seminar Proposal Tahap Pertama
Sebelum menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir, para mahasiswa tentunya juga harus mengajukan proposal kemudian mempresentasikannya. Fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya) mengadakan seminar proposal kemarin (1/3) dengan 17 peserta seminar dari jurusan Bahasa dan Sastra Inggris.
Seminar proposal tahap pertama ini berlangsung begitu tegang dan menarik. Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa peserta yang masih merasa nervous ketika mempresentasikan proposalnya dan adapula yang merasa sangat percaya diri kerika presentasi. ”Kebanyakan para mahasiswa masih terkesan menghafal dan kurang elaborasi, tapi dari segi persiapan, mereka cukup bagus dan menguasai subtansi,” tutur Hj. Galuh Nur Rohmah, M. Ed M. Pd, salah satu penguji.
Meskipun demikian, dosen jurursan Bahasa dan Sastra Inggris ini tetap memotivasi para mahasiswanya yang mengalami masalah dengan proposalnya ataupun masih terkesan tidak bisa menguasai materi proposal yang dipresentasikannya. ”Selain elaborasi, proposal yang harus diajukan harus bersifat kontekstual,” tambah dosen yang menguji sembilan mahasiswa ini.
Tak ayal, wajah para pesertapun juga bermacam-macam, baik sebelum ataupun setalah mengikuti seminar. Ada yang berwajah senang karena puas dengan presentasinya, ada pula yang bewajah pucat sedih setelah mengikuti seminar yang bertempat di tiga ruagan ini. “Lega rasanya, satu tanggung jawab sudah selesai, tinggal nunggu revisi,” ujar Wenyk Ambarwati, salah satu peserta ketika ditemui setelah acara.
Lain halnya dengan Wenyk, Febrianita merasa sangat deg-degan ketika ingin mempresentasikan proposalnya. Menurutnya, asalkan seminarnya sudah selesai, dia akan merasa sangat tenang setelah mendapatkan masukan dari penguji. ”Padahal masih belum maju, badanku sudah dingin semua,” jelas mahasiswi semester delapan ini.
Ternyata, bukan hanya presenter saja yang merasa tegang, para pesertapun juga merasakan ketegangan yang dialami oleh presenter. Mereka mengaku tidak bisa membayangkan ketika merekalah yang berada di depan dan mempresentasikan proposal. Maklum, karena kebanyakan peserta yang mengikuti acara adalah peserta yang akan maju pada seminar tahap kedua, serta mahasiswa semester VI. ”Saya hanya ingin tahu bagaimana mempresentasikan proposal yang benar," ujar Fitriyani Rukiyah, mahasiswi BSI semester VI ketika mengikuti acara. (rif)