KH. Marzuki Mustamar Berhasil Pertahankan Disertasi Di Hadapan Penguji, Begini Isinya

HUMANIORA - (1/2/2023) KH. Marzuki Mustamar telah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan para penguji, promotor dan co-promotor pada ujian terbuka promosi doktor Program Studi Pendidikan Islam Multikultural, Program Pascasarjana Universitas Islam Malang (UNISMA) pada Senin, 31 Januari 2023.

Baca juga:

Dalam disertasinya, KH. Marzuki Mustamar mengangkat topik Pemikiran Prof. Dr. KH. Muhammad Tholchah Hasan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Multikultural. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, yaitu berupa studi tokoh, kajian mendalam, sistematis, kritis, ide gagasan orisinil, dan konteks sosio-historis yang melingkupi sang tokoh. Data bersumber dari observasi data dan wawancara. Data kemudian dianalisis dan diinterpretasikan untuk menemukan makna dan nilai yang tersembunyi.

Di hadapan para penguji, KH. Marzuki Mustamar menjelaskan bahwa pendidikan Islam multikultural menurut Prof. Dr. KH. Muhammad Tholchah Hasan adalah pendidikan yang menempatkan multikulturalisme sebagai salah satu visi pendidikan dengan karater utama yang bersifat inklusif, toleran, moderat, egaliter, demokratis, dan humanis.

Konsep Pendidikan Islam multikultural seperti ini, menurut KH. Marzuki Mustamar, tidak jauh berbeda dengan teori yang digagas oleh A. Banks dan H.A.R. Tilaan. Namun demikian, tetap saja ada perbedaan yang mencolok. Yaitu, pada konteks masyarakat yang beragam kelompok etnik dan budaya.

“Berbeda dengan konsep yang telah digagas oleh tokoh yang lain, paradigma pendidikan yang dikembangkan oleh KH. Muhammad Tholchah Hasan adalah mendialogkan antara teks dan konteks,” tegasnya.

Lebih lanjut KH. Marzuki Mustamar memaparkan bahwa konteks yang dimaksud dalam paradigma pendidikan yang digagas oleh KH. Muhammad Tholchah Hasan adalah bahwa pendidikan itu melestarikan tradisi yang tidak menghilangkan karakter, identitas, dan jati diri keislaman dan keindonesiaan, serta memasukkan nilia-nilai Islam pada perbedaan yang ada sehingga Islam tampil sebagai agama rahmatan lil alamin.

Mengingat bangsa Indonesia yang majemuk, plural, dan terdiri dari banyak budaya, ras, agama, dan bahasa, maka penerapan pembelajaran multikultural sangat penting untuk meminimalisasi dan mencegah terjadinya konflik di beberapa daerah. Di sinilah, distingsi pendidikan Islam multikultural ala Prof. Dr. KH. Muhammad Tholchah Hasan.

“Karena pembelajaran multikultural dapat menanamkan sekaligus mengubah pemikiran peserta didik untuk benar-benar tulus menghargai keberagaman etnis, agama, ras dan budaya,” imbuh KH. Marzuki.

Sedangkan terkait dengan implementasinya, KH. Marzuki Mustamar menjelaskan bahwa pendidikan Islam multikultural Prof. Dr. KH. Muhammad Tholchah Hasan dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, pembudayaan, dialog, keteladanan, dan penyampaian materi secara gradual. [ai]

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id