Wawasan Kebangsaan: Mahasiswa Sasaran Empuk Radikalisme

Panitia Pelaksana PBAK Fakultas Humaniora melaksanakan penyampaian materi mengenai wawasan kebangsaan yang disampaikan oleh penulis sekaligus dosen IAIN Tulung Agung, Dr. Ngainun Na’im. Penyampaian materi ini bertujuan mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan Mahasiswa Baru Humaniora 2018.

Dimulai dengan pemaparan cepatnya persebaran radikalisme melalui media sosial, yang mana pengguna media sosial didominasi oleh pemuda atau mahasiswa. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari pemuda tidak bisa dipisahkan dari media sosial, sedangkan yang tidak disadari banyak pihak adalah tidak ada satupun media yang bersifat netral. Setiap media selalu memiliki keberpihakan pada kelompok tertentu dan diungkapkan dengan sudut pandang yang berbeda-beda.

Ia menyebutkan kelebihan mahasiswa yang berkuliah di PerguruanTinggi Islam salah satunya adalah masih yang mengedepankan spiritualitas. “Tidak semua hal bisa dinalar menggunakan logika, saat itulah spiritualitas diperlukan,” penggalan kesimpulan beliau mengenai pentingnya spiritualitas dalam dunia perkuliahan.

Peserta sangat menikmati pemaparan topik-topik yang disampaikan pemateri. Hal tersebut dibuktikan dengan aktifnya mahasiswa merespon selingan candaan dari Dr. Ngainun maupun pertanyaan dari pemateri.

Pemuda saat inilebih cenderung individualis sebab bukan lagi bergantung pada keadaan sosial, melainkan pada media sosial”. Dr. Ngainun Naim berkesimpulan bahwa mahasiswa adalah sasaran empuk radikalisme karena sedang berada di puncak keingintahuan. Maka, untuk menangkal bahaya radikalisme tersebutbeliau berpesan bahwa mahasiswa harus bisa kritis dan sadar betapa pentingnya dunia literasi/pencerdasan (NZ).