Diskusi Rutin: Pengaruh Lingkungan dalam Pemerolehan Bahasa

Lingkungan setempat memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi seseorang dalam memperoleh bahasa. Melalui lingkungan seseorang dapat mengetahui pola kalimat, ungkapan, fonologi, fonem dan hal-hal yang terkait dengan bahasa sehingga seseorang bisa kreatif dalam berbahasa. Hal ini terungkap dalam Diskusi Rutin yang dilakukan setiap bulan oleh Laboratorium Kajian Bahasa dan Budaya Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pada Jumat pagi 20 Juli 2018 di ruang Rapat Fakultas.

Tampil sebagai narasumber dalam diskusi ini Nur Qomari, dosen jurusan Bahasa dan Sastra Fakultas Humaniora yang sekaligus kandidat Doktor bidang Bahasa Arab. Dalam paparannya, Nur Qomari menjelaskan mengenai urgensitas lingkungan dan perannya dalam memperoleh bahasa. “Lingkungan menjadi faktor penting bagi seseorang dalam memeroleh bahasa. Orang yang belajar bahasa tertentu juga sangat ditentukan oleh lingkungan yang mengelilinginya,” ujarnya.

Kegiatan diskusi rutin ini dihadiri oleh para dosen Fakultas Humaniora, baik jurusan Bahasa dan Sastra Arab maupun Sastra Inggris. Diskusi ini menjadi forum untuk mengasah, memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang kebahasaan. Diskusi ini merupakan kali kelima yang dihelat mulai awal tahun 2018.

Dalam pengantar awal diskusi, Sri Muniroch, M.Hum.  yang menahkodai Laboratorium Kajian Bahasa dan Budaya Fakultas Humaniora mengapresiasi partisipasi para peserta diskusi. “Terima kasih kami sampaikan kepada para dosen yang dengan semangat aktif dalam diskusi rutin kali ini. Semoga diskusi ini bisa istiqomah dan menambah wawasan pengetahuan kita, setidaknya bisa memperkuat suasana akademik di lingkungan Fakultas,” jelasnya sambil berharap.[mff’