"Education is Desirable Difficulty"

Mengutip dari sebuah artikel yang pernah dibacanya, Ibu Dekan menyampaikan Education is Desirable Difficulty yang berarti bahwa pendidikan adalah kesulitan yang diinginkan. Pernyataan itu disampaikan Dr. Hj. Istiadah, M.A. dalam Yudisium dan Pelepasan Mahasiswa Semester Genap 2015/2016 beberapa waktu lalu (18/3). Di hadapan mahasiswa peserta yudisium Ibu Dekan mengatakan orang yang menginginkan pendidikan sejatinya memang menginginkan kesulitan. Untuk memperkuat pernyataannya, Ibu Dekan juga mengutarakan dalam bahasa Jawa, "Ngelmu iku angele leh ketemu" (Ilmu itu sulit untuk ketemu, red). "Kalau mudah ketemunya adalah plagiarism" tegas Ibu Dekan. Beliau memisalkan dalam penulisan karya ilmiah yang sangat mudah untuk menghasilkan tulisan dalam satu halaman dengan prosesĀ copy paste, bahkan mungkin hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit. Namun apabila tulisan dari hasil buah fikiran penulis sendiri kemungkinan akan memakan waktu lebih lama untuk mendapatkan satu halaman tulisan. "Karena tidak bisa menulis tanpa membaca. Orang yang pandai menulis pasti banyak membaca" Ibu Dekan kembali menegaskan.

Melanjutkan sambutannya, Ibu Dekan menyampaikan pesannya kepada para peserta yudisium tentang bekal untuk langkah kehidupan selanjutnya. Ada yang akan menlanjutkan kuliah S2, kerja atau menikah. Pesan utama yang Ibu Dekan sampaikan adalah pentingnya moral dan akhlaq. "Pendidikan itu gagal bila di dalam hatinya tidak terpatri takut kepada Allah SWT" ungkapnya. Karena di tengah zaman yang global ini tantangannya akan semakin berat.

Di akhir sambutannya, Ibu Dekan menyampaikan untuk selalu menjaga nama baik almamater di manapun berada. Ibu Dekan meminta kepada peserta Yudisium segera mempersiapkan untuk langkah selanjutnya baik yang akan melanjutkan studi S2, bekerja, dan atau akan menikah.

Selanjutnya Ibu Dekan menyampaikan selamat kepada peserta Yudisium dan ucapan terima kasih kepada semua civitas Fakultas Humaniora. Sebagai penutup Ibu Dekan menyanyikan lagu gubahan Titik Puspa yang berjudul Pantang Mundur. [zl]