Malang - Kurikulum KKNI lebih berfokus pada ketercapaian pembelajaran mahasiswa yang sesuai dengan kompetensi apa saja yang dimiliki mahasiswa ketika sudah lulus, berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang berdasarkan pada aspek transfer of knowledge saja, demikian pemateri workshop, Prof. Dr. Didik Sulistyanto menyampaikan dalam forum workshop kurikulum.
Berdasarkan hasil workshop kurikulum 2014 yang dilaksanakan Fakultas Humaniora tersebut, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab mengadakan Tadarus kurikulum di Ruang Dosen pada Kamis (10/7/2014), untuk mengaji Kurikulum BSA 2014, ketua jurusan BSA menjelaskan dalam pembukaannya, bahwa kurikulum berbasis KKNI, dalam penetapannya berdasarkan empat hal, seperti kemampuan kerja, pengetahuan, manajerial dan sikap serta tata nilai. Dasar tersebut selanjutnya dilakukan untuk menyusun capaian pembelajaran di jurusan BSA.
Tadarus Kurikulum diikuti seluruh dosen Jurusan Bahasa dan sastra Arab Fakultas Humaniora UIN Malang, yang dimulai dengan pengkajian dan merestrukturalisasi kompetensi dasar dan juga melihat kembali body of knowledge jurusan BSA. Karena, body of knowledge nentukan materi yang akan dipelajari sebagai mata kuliah di jurusan BSA.
Dalam tadarus kurikulum tersebut, ada beberapa pembahasan di antaranya perubahan nama profesi “Siyahah/ parawisata” yang sebelumnya tercantum “al-haj wa manasikuhu” perubahan ini juga berdampak pada perubahan mata kuliah yang sebelumnya terdapat mata kuliah al-arabiyah lil haj, al-haj wamansikuhu, al-arabiyah lil almal, kemudian dirampingkan ke dalam mata dua mata kuliah al-arabiyah li shiyahah dan al-madkhal fi ilm shiyahah.
“Kita harus melakukan revolusi mental, untuk menjadikan BSA lebih maju” ujar kajur BSA, Faisol, M.Ag dengan wajah ceria dan senyum khasnya. Guyonan dengan bahasa “revolusi mental” yang lagi tren tersebut, untuk menekankan pentingnya melakukan perubahan mendasar dalam kurikulum BSA, yang hal ini dapat menentukan kelulusan mahasiswa nantinya, dan mampu bersaing dengan dunia luar. (HLM)