Fakultas Humaniora tidak henti-hentinya mendapatkan pujian dari berbagai kampus. Terbaru adalah, beberapa dosen yang mengaku sangat mengagumi dengan budaya yang diteapkan oleh Fakultas tiga jurusan tersebut. Baik dari kegiatan akademik, pembelajaran, hingga budaya sholat jema’ah yang sudah melekat. Hal tersebut diungkapkan para dosen dari Institut Agama Islam Negeri Medan Sumatra Utara, atau yang lebih sering disingkat IAIN SU, ketika melakukan studi banding dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Kamis, 16 Januari 2014.
Tentu saja budaya tersebut banyak membuat orang tercengang. Pasalnya, tidak semua kampus menerapkan budaya yang sudah berjalan lama sekali tersebut. Menurut, Yani Lubis budaya tersebut patut ditiru oleh siapapun, karena sangat jarang ada kampus yang mempunyai budaya sholat bejemaaah ini.”Bagus sekali, budaya ini bisa kami tiru nanti,” jelasnya ketika ditemu para Dekanat.
Hal tersebut pun dibenarkan oleh Dekan Fakultas Humaniora, Dr. Hj. Istiadah, MA. Menurutnya, sudah menjadi lumrah budaya tersebut di kampus UIN, baik berjemaah ataupun kultum setelah sholat.”Semua karyawan, dosen, dan juga pegawai sudah terbiasa sholat jemaah di masjid,” jelas Ibu yang juga mengajar di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI().
Selain sangat mengagumi budaya yang ada di Humaniora. Mereka bertiga juga mengaku sangat terkesan dengan program-program yang ada di Jurusan BSI. Seperti kegiatan pendukung akademik, kemahasiswaa, dan juga pembelajaran. Maklum saja tujuanmereka adalah studi banding dengan jurusan BSI.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dr. Syamsuddin M. Hum yang menemani mereka ke kantor jurusan. “Kami membahas tentang pembelajaran dan juag bagaimana pengajaran bahasa Inggris di sana,” jelas dosen Sastra ini.
Pun juga dengan Tien Rafida, ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris IAIN SU.”Kami ingin belajar dan juga sharing bagaimana kegiatan akademik di jurusan BSI, baik kemahasiswaanj ataupun pembelajaran,” jelasnya.
Kekaguman mereka pun tidak hanya sampai di situ, terlebih ketika mereka diajak melihat beberapa unit pendukung mahasiswa yang ada di Fakultas Humaniora, seperti laboratorium multimedia, laboraturium bahasa, serta lab belajar madiri atau yang lebvih sering disebut Self Access Centre (SAC).
“Unit pendukung untuk mahasiswa sangat bagus, mungkin suatu saat kita bisa memiliki tempat seperti ini,” ujar Sholihatul Hamidah, kolega Tien Rafida ini.
“Kita akan memulainya secara bertahap, seperti yang ada di UIN ini,” tambah Yani Lubis. (rif)