Teori Konstruktivisme, Bangkitkan Kreativitas Pembelajar Bahasa

Untuk kesekian kali, unit Laboratorium Kajian Bahasa dan Budaya (LKBB) Fakultas Humaniora menyelenggarakan diskusi rutin. Kali ini, diskusi dilaksanakan  pada Jum’at 10 Agustus 2018 di Ruang BIPA. Topik yang diangkat adalah teori konstruktivisme dalam pengajaran di abad XXINarasumber dalam kajian ini adalah Dr. Langgeng Budianto,M. Pd.

Dalam presentasinya, Dr. Langgeng  Budianto, M.Pd. memaparkan pentingnya teori konstruktivisme dalam desain lingkungan pembelajaran berbasis bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus (ESP). Teori konstruktivisme  sangat membantu dalam pengajaran ESP dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk memperoleh berbagai keterampilan komunikasi, kecakapan, dan sikap mereka terhadap pekerjaan yang dibutuhkan dalam masyarakat.

“Kalau kita menggunakan teori konstruktivisme di kelas, maka siswa bisa mendapatkan ruang untuk mencari makna. Mereka bisa menghargai ketidakpastian, dan bertanya secara bertanggung jawab” tegas Dr. Langgeng Budianto,M. Pd.

Dalam diskusi ini juga terungkap bahwa teori konstruktivisme menjadi sangat relevan bagi perkembangan siswa di abad XXI. Karena dapat membentuk keterampilan siswa lebih profesional, dan bisa lebih bersaing dengan dunia luar.

“Memasuki era globalisasi, lingkungan dwibahasa berbasis pada kebutuhan untuk mempersiapkan anak didik menjadi kreatif dan inovatif. Teori  konstruktivisme membuka eluang untuk itu,” lanjutnya.[af]